Jika Anda perhatikan pada Excel, operasi copy paste tidak hanya menyalin nilai ataupun rumus dari suatu cell / range ke cell / range lain sebagaimana umumnya pada aplikasi lain.
Selain kedua duplikasi / penyalinan tersebut, terdapat juga penyalinan format, comment, dan lain-lain. Semuanya terangkum pada Paste Special.
Tabel di bawah ini menunjukkan daftar beberapa jenis paste special tersebut. Disertakan juga keterangan dan hasil dari operasi paste dilengkapi dengan screenshot.
Cell yang dicopy ditunjukkan pada gambar berikut, memiliki formula =A3*B3, dengan nilai 6312, memiliki warna latar kuning, garis batas (border), dan comment.
File Latihan
Download file contoh copypaste.xlsx dari URL berikut :
Mana yang lebih penting, menghapal rumus atau memahami rumus?, itulah kira-kira pertanyaan yang pernah saya diskusikan dengan salah seorang teman. Yang saya anggap lucu, justru ujung-ujungnya jadi nyerempet masalah ciuman :) , tak disangka-sangka ternyata bisa menjadi intermezzo dalam mengajarkan matematika.Hasil dari diskusi ringan itu kira-kira begini :1) Kadang kala kita perlu menghapal rumus
Jika sudah bisa mengerjakan soal part 1, maka kali ini soal latihan pemahaman rumus excel pat 2, di harapkan anda bisa mengerjakan dan memahami, serta berhati-hati dengan jebakannya..INGAT Di jawab dengan tanpa menggunakan Aplikasi Microsoft Excel..
1. Rubah rumus matematika berikut menjadi rumus excel yang berbentuk symbol !
Rumus Sudut GandaUntuk Cos ½ α I. Rumus untuk cos 2ADengan menggunakan rumus cos (A + B), untuk A = B makadiperoleh:Cos 2 A = cos (A + A) = cos A cos A – sin A sin A = cos² A – sin² A INGAT ! = cos² A – ( 1 - cos² A) sin² A + cos² A = 1 = cos² A – 1 + cos ² A = 2 cos² A – 1 II. Rumus Sudut Ganda untuk Cos ½ ABerdasarkan rumus cos 2 A = 2 cos² A – 1, maka dapat digunakanmenentukan rumus
Bahagia adalah hak setiap orang. Rasa bahagia bagaimanapun dapat mempengaruhi kesehatan sehingga orang yang bahagia biasanya dapat lebih panjang umur. Namun kadang hidup tak selalu dipikir bahagia oleh Anda. Padahal, mungkin masih banyak hal di sekitar Anda yang dapat membuat Anda merasa bersyukur dan bahagia.Ada yang bilang bahagia itu “diciptakan” bukan “dicari”. Ini mungkin benar, karena
Dokumen Excel pada praktek di dunia nyata biasanya memiliki beberapa sheet, dan jarang sekali yang hanya terdiri dari satu sheet.
Dengan pengaturan seperti ini data tentunya lebih terorganisir dan mewakili domain yang jelas, misalkan pemisahan antara daftar harga dan transaksi penjualan harian.
Nah, terpisah dalam beberapa sheet bukan berarti data-data di dalamnya tidak memiliki hubungan satu sama lain. Justru sebaliknya, antar sheet tersebut biasanya memiliki keterkaitan informasi yang erat.
Solusinya adalah pada referensi cell atau range kita, tambahkan nama sheet yang diacu diikuti dengan tanda seru (!) dan referensi itu sendiri.
NamaSheet!Referensi
Berikut adalah beberapa contoh referensi jika kita memiliki file Excel yang memiliki 2 sheet, dengan nama sheet adalah Sheet1 dan Sheet2 :
Contoh referensi ke cell A1 pada sheet yang sama.
=A1
Contoh referensi ke cell A1 pada sheet dengan nama Sheet2.
=Sheet2!A1
Contoh rumus penjumlahan dari range D2 s/d D6 pada sheet yang sama.
=SUM(D2:D6)
Contoh rumus penjumlahan dari range A2 s/d A6 pada sheet dengan nama Kedua.
=SUM(Sheet2!A2:A6)
Berikut adaalah contoh screenshot referensi dari active sheet dan sheet lain. Semoga bermanfaat.
Contoh Referensi ke sheet aktif dan sheet lain dengan fungsi SUM
ALIS dengan bentuk sempurna menjadi penentu tampilan paras wajah Anda. Itu sebabnya, menciptakan efek bentuk alis yang sempurna merupakan salah satu kunci kecantikan seorang wanita.Untuk ini, Anda perlu memilih warna yang tepat pada pensil alis guna menyempurnakan bentuk alis Anda. Jika Anda memilih warna yang terlalu gelap, alis akan terlihat tidak alami dan menonjol, sedangkan jika Anda
Pareto Chart atau Pareto Diagram adalah suatu tipe chart berdasarkan analisa Pareto yang berisi dua metrik :
Nilai individual suatu transaksi, dipresentasikan dalam bentuk bar atau column - diurutkan dari nilai terbesar sampai terkecil.
Nilai persentase akumulatif dari nilai individual, dipresentasikan dalam bentuk line chart.
Artikel berikut akan menunjukkan langkah demi langkah cara pembuatan Pareto Chart pada Excel 2007.
Dengan Pareto Chart, pihak eksekutif diharapkan dapat segera melihat kontribusi dari keuntungan atau masalah pada bisnisnya yang memerlukan perhatian segera.
Contoh chart mengenai tingkat keterlambatan transportasi umum terlihat seperti pada gambar di bawah ini. Terlihat chart tersebut memiliki format 2 axis. Contoh ini diambil dari artikel Wikipedia.
Dari chart terlihat bahwa ada 3 kategori data, yaitu Traffic, Child Care dan Public Transportasi yang memiliki nilai akumulatif 80 persen keterlambatan dibandingkan sisanya. Dengan demikian 3 bidang tersebut memerlukan perhatian atau fokus ekstra dari manajemen.
File Latihan
Download file contoh belajar-excel-pageviews.xlsx dari URL berikut :
Simpan file tersebut pada lokasi folder yang Anda inginkan.
Langkah-langkah Pembuatan Pareto Chart
Jalankan aplikasi Microsoft Excel 2007.
Bukalah file belajar-excel-pageviews.xlsx yang telah Anda download sebelumnya, dan buka sheet Pageviews.Worksheet ini berisi 11 baris data pageview dari website BelajarExcel.info.
Pada cell D4 masukkan rumus =SUM($C$4:C4)/SUM($C$4:$C$14). Rumus ini akan menghitung persentase rasio dari nilai akumulatif data (pada posisi baris saat ini) dengan nilai total keseluruhan.
Copy rumus tersebut ke sampai ke cell D14, sehingga mendapatkan hasil sebagai berikut.
Pilih range data B3:D14.
Pada menu ribbon pilih tab Insert. Pada bagian grouping Charts, klik Column, pilih chart bertipe 2-D Column 100% Stacked Column.
Satu area stacked chart akan dihasilkan, aturlah ukuran chart tersebut sesuai keinginan Anda.
Pada chart tersebut, klik kanan pada series untuk % Accumulative, pilih menu Change Series Type.
Pada pilihan tipe chart, klik Line with Markers, kemudian klik tombol OK.
Masih pada % Accumulative, klik kanan pada seri tersebut dan pilih Format Data Series.
Pada dialog Format Data Series, tab Series Options, pilih Secondary Axis, dan klik tombol Close.
Hasil chart yang dihasilkan adalah seperti berikut. Perhatikan chart kita sekarang memiliki 2 axis.
Sekarang kita berpindah ke seri Unique Pageviews, klik kanan pada seri tersebut dan pilih Change Series Chart Type.
Pada dialog Change Chart Type, ambil pilihan Clustered Column dan klik tombol OK.
Pareto Chart kita sudah jadi, hasil akhirnya tampak seperti gambar berikut.
Selesai.
Bagi Anda yang ingin berdiskusi lebih lanjut mengenai diagram Pareto ini, termasuk menanyakan bagian yang kurang atau tidak jelas sama sekali dapat bergabung di user group Facebook kita di alamat berikut:
Pada Excel 2010 ada satu tipe chart yang sangat menarik yaitu Sparkline. Sparkline adalah suatu line chart dalam format ukuran yang sangat kecil sehingga bisa dimuat dalam suatu cell Excel.
Karena berukuran mini, data dan indikator yang ditampilkan bisa sangat banyak dan membuat kita memahami data secara satu kesatuan dengan lebih baik. Sparkline sering sekali menjadi bagian dari komponen visualisasi dashboard yang sekarang menjadi trend.
Penggagas atau penemu sparkline adalah Edward Tufte, seorang pakar di bidang statistik dan visualisasi data.
Pada Excel 2010 sparkline telah menjadi fitur standar. Dan berikut ini penulis akan mencoba menjelaskan cara pembuatan, formatting, dan cara menghilangkan sparkline di Excel 2010.
File Latihan
Download file contoh data-sparklines.xlsx dari URL berikut :
Simpan file tersebut pada lokasi folder yang Anda inginkan.
Menambahkan Sparkline
Jalankan aplikasi Microsoft Excel 2010, dan buka file data-sparklines.xlsx yang telah Anda download di atas.
File akan terbuka, tetapi pada bagian atas workbook ini akan muncul suatu panel warna kuning berupa peringatan bahwa file ini tidak bisa diedit karena berasal dari Internet (lihat gambar). Klik tombol Enable Editing sehingga kita bisa lanjutkan latihan kita.
File ini berisi data periodik bulanan untuk jumlah item terjual berdasarkan kategori produk.
Tempatkan cursor pada cell di bawah kolom Sparklines 1, atau pada alamat cell N2.
Pilih range data N2:N41, dimana kita akan menempatkan semua sparkline.
Pada menu ribbon, pilih tab Insert, pada group Sparklines klik Line.
Pada dialog Create Sparklines, masukkan data range B2:M41, klik tombol OK.
Di bawah kolom Sparklines 1, akan muncul line chart kecil yang muat ke dalam satu cell, inilah yang disebut dengan Sparklines.
Kita akan tambahkan jenis sparklines lain. Di bawah kolom Sparklines 2, pilih range O2:O41.
Pada menu ribbon, pilih tab Insert, pada group Sparklines klik Column.
Pada dialog Create Sparklines, masukkan data range B2:M41, klik tombol OK.
Sebagai hasilnya, di bawah kolom Sparklines 2 akan muncul sparklines kedua bertipe column.
Untuk selanjutnya kita akan melakukan format sparkline ini lebih lanjut.
Format Sparkline
Tempatkan cell pada alamat N2, pada menu ribbon klik tab Design pada Sparkline Tools yang muncul ketika cell kita arahkan pada sparklines.
Masih pada ribbon, grouping Show, centang pilihan High Point dan Low Point.
Perhatikan perubahan pada sparklines kita, terdapat dua titik pada tiap sparkline yang menandai nilai minimum dan maksimum.
Rubah warna untuk titik maksimum dengan cara klik Marker Color, High Point dan pilih warna yang kita inginkan.
Hasil akhir sparkline akan tampak sebagai berikut.
Selesai.
Menghilangkan Sparkline
Kita akan hilangkan sparklines yang ada di bawah kolom Sparklines 2. Arahkan cell ke alamat O2.
Pada menu ribbon Sparkline Tools, tab Design, klik tombol Clear, Clear Selected Sparkline Group pada grouping Group.
Terlihat sparkline bertipe column telah dihilangkan dari worksheet kita.
Game Theory atau Teori Permainan adalah suatu bidang studi ilmu yang berhubungan dengan pengambilan keputusan strategis, dan banyak mengalami perkembangan pemanfaatan di bidang ekonomi dan politik.
Pengambilan keputusan disini tidak banyak terkait dengan operasional sehari-hari, tapi lebih kepada bagaimana menempatkan diri dalam suatu kompetisi, sehingga memperbesar kemungkinan bagi kita untuk keluar sebagai pemenang.
Dengan memahami Game Theory, kita akan mampu membuat suatu model matematis yang dapat kita gunakan untuk menghitung kemungkinan pencapaian objektif (menang) secara maksimal.
Dengan demikian, model Game Theory lebih ke arah menuntun keputusan apa yang perlu dilakukan, dan bukan tentang apa dan bagaimana merumuskan objektif Anda.
Elemen-elemen pada pemodelan pada Game Theory adalah sebagai berikut :
Player (pemain) : adalah individu yang mengambil keputusan.
Action / Move (langkah / aksi) : adalah suatu pilihan yang dibuat.
Payoff : adalah suatu imbalan yang didapatkan atau ekspektasi ketika langkah-langkah yang direncanakan telah dijalankan oleh pemain tersebut dan pemain lainnya.
Information : adalah fakta dari berbagai variable yang didapatkan oleh pemain pada setiap titik berlangsungnya permainan.
Keempat elemen tersebut kemudian dikombinasikan dan diidentifikasikan sebagai aturan-aturan permainan (rules of the game).
Dari aturan-aturan ini, pemodel bisa mendapatkan gambaran apa yang akan terjadi, karena tiap pemain akan memaksimalkan payoff-nya melalui perencanaan langkah (action) atau disebut strategi.
Keberhasilan penerapan Game Theory banyak diklaim oleh berbagai peneliti dan diakui secara luas. Beberapa contoh keberhasilan penerapan Game Theory adalah prediksi hasil pemilu, suksesi politik, hasil permainan baseball, dan lain-lain.
Menarik bukan ? Jika Anda ingin menginvestasikan waktu Anda untuk masuk ke area ini, ada baiknya kita melihat video seminar dari salah satu pakar pemodelan Game Theory, Bruce Bueno de Mesquita. Semoga bermanfaat.